3 Makan Wajib Try di Sarawak

Salam...

Alang-alang ke Sarawak mestilah nak merasa makanan exoctic n unik di Sarawak kan. Jadi posting kali ni Akak akan share beberapa makanan sarapan pagi yang biasa akan suggest kawan-kawan yang ke Sarawak untuk makan. Makanan-makan yang Akak suggest ni adalah berdasarkan pendapat Akak sendiri dan tidak sekali-sekali berkaitan dengan apa-apa unsur pemasaran yeh.
1st dalam list Akak mestilah LAKSA SARAWAK.


Asal usul laksa Sarawak memang Akak tak pasti dan tak pernah pulak kita Sarawakian bercerita pasal asal usul laksa. Yang penting rasa betul tak. Kalau datang ke Sarawak dan menetap di hotel-hotel bintang bintang esar kemungkinan laksa Sarawak bukan dishes favourites utk mana-mana santapan. Ini pendapat Akaka je tau. Jadinya kalau nak merasa laksa kenalah menapak ke mana-mana kedai di area Kuching ada yang ada menawarkan laksa Sarawak.

Semasa Akak menulis entry ni Akak hanya boleh cadangkan satu tempat yang selalu menjadi port Akak semasa bertugas di Kuching atau setiap kali ke Kuching. Mestilah ada banyak lagi tempat lain kan cumanya Akak ni dah lama dah tak balik dan tak testing lagi mana-mana tempat lain jadi sorilah akak boleh suggest satu tempat ni yang berdekatan dengan ofis akak yang lama di Jalan Satok.

Tempat yang akak maksudkan adalah kedai makan Copy O Corner . Lokasi korang boleh google atau waze semasa berada di Kuching. Boleh gak lawat fb dieorang https://www.facebook.com/kopiocorner92/ dan tengok sendiri makanan-makanan lain dan review daripada customer. Parking memang susah kat tempat ni jadi pandai-pandailah korang carik parking bile ke sini. Dan Akak gerenti korang surely akan puashati. Dulu-dulu ni tempat wajib pergi breakfast sebelum gi court atau balik dari court.





Yummy…
Dan makan ke2 dalam list yang Akak suggest adalah mee jawa special Sarawak. Di sebut mee jawa special sebab set mee jawa ni adalah mee jawa dan kuah yang pekat sedap di makan bersama-sama sate ayam atau daging. Korang pilih nak yang mana. Serius sedap…bagi Akaklaa..korang kena rasa sendiri sebelum bagi pendapat.hehee

Ni rupe bentuk mee jawa  biasa. Gambar sumber google image. Nak tau rupa sebenar kena datang dan rasa sendiri. Boleh gak google blog lain ada gambar sebenar mee jawa biasa dari copy o corner.


Dan ni rupe mee jawa special. Gambar sumber google image.


Pilihan keakak akan syorkan mestilah mee kolok. Makanan jenis mee-mee ni sebenarnya lebih sesuai di makan pagi berbanding makan nasik lemak. Bukan apa, makan nasik pagi-pagi memanglah seronok. Lagi-lagi makan dengan harapan supaya perut boleh tahan lama dan tak cepat lapar. Tapi sebenarnya kesannya sama je. Pernah ke korang makan nasik lemak pastu perut kenyang sampai tengahari. Kalau perut akaklah makan nasik lemak kol 9 pagi kol 10 dah start lapar balik. Tapi tu perut akakla. Kalau korang boleh bertahan sampai kol 1 akak salute sungguh.

Anyway mee kolok ni hidangan die adalah makanan mee dan daging rebus beserta sup daging.


Lepas baca posting ni korang jangan fikir akak kerje kat copy o corner pulak yeh. Tempat ni semua orang Kuching (Sarawak) tau dan femes. Kalau Akak nak promote sebab akak keje atau ada kaitan ngan kedai ni memang korang silap hehhe sebab Akak hanyalah peminat yang berjalan-jalan mencari makanan yang sedap. Ramai jugak kawan-kawan Akak yang komplen kalau kat Kuching susah jumpa kedai Melayu (halal) aduhaii macamana boleh jadi macam tu akak pun tak pasti. Banyak je kedai Melayu and halal. Tapi kalau korang stay hotel nun jauh di hujung plus malas nak berjalan-jalan mencari memangla tajk jumpa  adoiilaa.


Till next posting…


Berinfak Dan Bersadaqah




Lakukan infak dan sedekah dengan hati yang ikhlas. Bersedekah bukan terhad kepada harta dan wang ringgit sahaja, anggota badan, tenaga empat kerat, lisan dan senyuman turut boleh disumbangkan dalam kehidupan seharian. Bersedekahlah membantu orang-orang miskin dan mereka yang memerlukan yang ditemui ketika dalam pejalanan atau jiran-jiran kita bagi melatih diri menjadi pemurah dan melembutkan hati.
Allah سبحانه وتعال juga berfirman:

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّـهَ بِهِ عَلِيمٌ


“Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad): apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakanlah: “Apa jua harta benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: Kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan. Dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka sesungguhnya Allah sentiasa mengetahuiNya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).” (Surah Al-Baqarah: Ayat 215)
Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda kepadaku: “Berinfaklah atau memberilah dan jangan menghitung-hitung, kerana Allah akan memperhitungkannya untukmu.” (Hadis Riwayat Muslim r.a.)

Amalan dan Niat




Dari Amirul mu’minin Umar bin Al-Khotthob rodiallahu’anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 

“Sesungguhnya amalan-amalan itu berdasarkan niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan, maka sesiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya, dan sesiapa yang hijrahnya kerana untuk menggapai dunia atau wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang dihijrahi.”

(Hadis Riwayat Al-Bukhari r.a.)

Untuk renungan ...: Dasyatnya Proses Sakaratul Maut


“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.
(Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).


Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian.


Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)


2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.


Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)


3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.


Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu’ah, 62:8)


4. Kematian datang secara tiba-tiba.


Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)


5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat.


Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)


Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut


Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.


Sakaratul Maut Orang-orang Zalim


Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malaikatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!


Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa


Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Amin !

DIDIK ANAK SESUAI DENGAN ZAMANNYA



Salam semua....


Syawal dah habis baru akak muncul kembali kan...ha.... ni semua sebab bulan puasa dan syawal tahun ni jadual dah berbeza daripada jadual tahun lepas. Jika tahun lepas kami sekeluarga - anak beranak aje di rumah, tahun ni berlainan pula. Sejak April lepas mak tiri (mentua) dan bapak mentua pindah tinggal bersama kami. Jadi meriah rumah kami. Yalah ....kami anak beranak cuma 4 orang.. nak meriah macam mana kalau anaknya cuma 2...bising2 sekalipun kami tak sebising orang yang berkeluarga ramai. Umpamanya seperti kami adik beradik jika bertemu di kampung berkumpul semuanya waktu raya aduhaiii meriah betul....Usik2 marah2 sindir2 hahah biasalah adik beradik kan...Begitulah baru meriah ye tak... Now rumah kami meriah sikit bukan sebab kami berborak banyak atau kami bersembang lebat tapi sebab dah ramai sikit bilangan orang di meja makan dan ruang tamu. Sambil nonton kite borak minum kopi...besttt...

Hari ni nak menulis sambil memuji diri sendiri hahaha..yerlah korang sape antara korang kat sini suke tinggal dengan mentua...dalam kes akak ni akak bawak mentua lelaki dan isteri (mak tiri suami) datang tinggal dengan kami. Kalau korang pk kami suami isteri ajak diorang datang ke rumah kami untuk diperhambakan..jaga makan minum pakai kami...korang boleh istigfar banyak2...sesungguhnya apa yang bermain di minda korang tu semuanya salah belaka...

Sebelum kami suami isteri decide nak bawak dioerang tinggal bersama kami dah pk dan bincang terlebih dahulu pro and contra. Bawak masuk bapak mentua bermakna kebebasan akak dalam berpakaian sudah terbatas. kalau sebelum ni akak bebas berbaju singlet atau berseluar pendek di rumah takkan nak maintain begitu kot...bayangkanlah mentua tengok kaki akak nan chubby ni hahha... plus baju sempit dan singlet tak seronok di pakai bile yang menonjolnya lemakss lemakss dan bukan pinggangmu yang ramping hahhaa..itulah antara perubahan yang akan berlaku apabila tinggal bersama orang tua kita...

Jangan pk bila tgal bersama mentua lelaki makanya suami tidak terkesan yeh. dalam kes akak ni mak tiri tetap mak tiri makanya aurat dan pergaulan tetap perlu diutamakan. Suami perlu pakai baju yang sopan dan seluar yang sopan. Seperti akak juga, makanya kami berdua lebih beradab dan sopan santu tatasusila setelah mentua tgal bersama kami. Itu perubahan di luar bilik aje. dalam bilik kami maintain dengan pakaian rasmi kami, short and singlet hahheh...

Teringat akak dengan orang tua akak di kampung. Syukur Allah panjangkan usia mereka. Dapat mereka beraya bersama dan melihat cucu2nya yang semakin dewasa. Pejam celik pejam celik ramai anak sedara yang dah besar2. Tahun lepas masa balik nampak masih menangis mcam budak kecik. Balik tahun ni tengok dah macam anak dara kemaluan sungguh haha..Nampaknya akak sudah semakin tua..anak sedara ramai dah makin tinggi. Anak sendiri pun dah taklayan kasut flat nak heel utk raya so faham2 ajelaa...dunia berubah dengan cepat...tanpa angin dan ribut hujan kan turun juga...eh hahahha

sedikit perkongsian berkenaan hikmah dan pahalanya berbuat baik dan berbakti kepada ibu bapa...

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah": dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra [17]:23)



Image result for pahala berbakti kepada ibu bapa


Siapalah kita tanpa didikan ibu bapa. Selagi mereka masih ada berbaktila. Setidak2 tidaknya gembirakan mereka. Itu sudah lebih bagi mereka daripada segala harta benda yang berharga di dunia...

Akak tahu ada anak2 yang terasa hati dengan perbuatan ibu bapa mereka. Ada yang dilayan seolah olah anak tiri semasa kecil dan kenangan itu melekat sehingga ke tua. Ada yang merasa layana ibu bapa yang serba tidak cukup. Sudahnya mereka melayan ibu bapa setimpal dengan layanan yang mereka terima semasa kecil. Ada juga yang melihat ibu bapa sebagai suatu beban dan merasa cukup dengan menghulur wang ringgit setiap bulan. Malah ada yang melupakan terus kewujudan ibu bapa tanpa memikirkan ibu bapa amat merindui mereka...

Orang kata kalau kita sudah  ada keluarga ..ada suami dan anak2 kita akan lebih memahami perasaan sebagai seorang ibu atau bapa. Akak tidak rasa begitu. Bagi akak tidak kisahlah kita sudah ada keluarga atau belum bekeluarga kalau kita sememangnya mempunyai perasaan sayang kepada ibu bapa insyallah akan sentiasa  ada tempat di hati kita untuk mereka. Akak tetap dahulukan ibu bapa sebelum akak berkahwin dan masih menjalankan tanggungjawab akak walaupun setelah bekeluarga.Apabila kita sudah punyai keluarga dan bebanan mendidik sedikit sebanyak perasaan sayang kepada ibu bapa membesar dan membesar. Akak rasa itulah yang sepatutnya berlaku. Sebab apa, apabila kita sudah anak dan kita belajar mendidik dengan didikan dan cara kita, sedikit sebanyak pengaruh didikan daripada ibu bapa kita menjadi panduan dan rujukan. Sekiranya perlu improve, kita bolehlah ubah dan improve di mana yang patut sesuai dengan keadaan semasa dan pembelajaran anak2.

Nabi saw kita pernah bersabda:

 "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Zaman berubah. Allah telah memberikan petunjuk melalui nabi kita yang teragung bahawa teknik pembelajaran tidak akan pernah sama dan perlu disesuaikan dengan zaman dan keadaan semasa. Kalau dulu akak dibesarkan tanpa teknologi dan kemahiran IT makanya akak kurang terdedah dengan budaya2 luar yang sangat mengganggu iman kita yang sangat nipis ini. Ibu bapa akak tak perlulah nak peratikan akak selalu. Berbeza dengan zaman sekarang, jangan ingat larangan bermain hp boleh menjauhkan anak2 daripada meminati Black Pink atau kumpulan2 yang sewaktu dengannya yeh.. Dieorang lebih expose dengan kawan2 dan media sosial yang boleh di akses di mana2...so ape mekanisme yang patt korang gune dalam keadaan ini...ceh mcm berhujah pulak kan....ha....

Kesimpulannya....akak akur bahawa Nabi kita telah terlebih dahulu memberikan panduan yang  berguna dan hint kepada kita untuk memandu arah didikan kepada anak2...so ikutlah..pandulah anak2 ke jalan yang lurus dan benar...peace.


Iswa Tonie
Putrajaya